What are you looking for?

Siaga Kasus Monkeypox Ketahui Cara Penanganannya

Apa itu Monkeypox

Monkeypox (Mpox) merupakan penyakit emerging zoonosis yang disebabkan oleh monkeypox virus, termasuk genus Orthopoxvirus.

Tahun 1958 kasus ditemukan pada koloni kera (Denmark) pada tahun 1970 kasus pada manusia (Afrika Tengah dan Barat, transmisi hewan ke manusia dilaporkan penularannya oleh monyet, tikus gambia, tupai dan hewan pengerat lainnya)

Penularan antar manusia dilaporkan pada tahun 2022, terkonfirmasi dari sekitar 100 negara

Di Indonesia telah    dilaporkan 1 kasus  terkonfirmasi Mpox (19 Agustus   2022) dengan Riwayat perjalan ke luar negeri (negara yang banyak ditemukan   kasus MPX), dan pada tahun 2023 telah ditemukan beberapa kasus baru

Transmisi (Penularan)

  1. Penularan dapat terjadi melalui :
  • Kontak langsung dengan hewan ataupun manusia yang terinfeksi
  • Melalui benda yang terkontaminasi oleh virus tersebut.
  • Ibu hamil yang terinfeksi mpox ke bayi yang dikandungnya
  • Droplet
  1. Virus masuk ke dalam tubuh melalui :
  • Kulit yang luka/terbuka (bisa berupa mikrolesi)
  • Saluran pernapasan
  • Selaput lendir/mukosa (mata, hidung, atau mulut)

Penularan di negara endemis (Mpox Klasik) vs Wabah 2022

  1. Di negara endemis:
  • Mpox bersirkulasi pada hewan mamalia
  • Penularan ke manusia dapat terjadi melalui gigitan atau cakaran, mengolah daging hewan liar, kontak langsung dengan cairan tubuh atau bahan lesi, atau kontak tidak langsung dengan bahan lesi (melalui benda yang terkontaminasi)
  1. Pada wabah 2022 penularan utamanya dari manusia ke manusia.

Penularan dapat melalui:

  • Kontak erat dengan cairan tubuh atau lesi kulit orangyang terinfeksi (ruam, cairan tubuh seperticairan, nanah atau darah dari lesi kulit sangat menular)
  • Kontak tidak langsung pada benda yang terkontaminasi (Pakaian,tempat tidur, handuk atau peralatan makan/piring yang telah terkontaminasi virus dari orang yang terinfeksi juga dapat menulari orang lain)

Droplet (dan potensi penularan aerosol dalam jarak dekat pada kontak erat dalam waktu yang lama). Penularan melalui droplet biasanya membutuhkan kontak erat yang lama

Manifestasi Klinis

  • Masa penularan bervariasi → dimulai saat onset gejala sampai krusta mengelupas, dan lapisan kulit baru terbentuk (biasanya antara 2-4 minggu).
  • Masa inkubasi : interval infeksi biasanya 6 – 13 hari, tetapi dapat berkisar dari 5 – 21 hari
  • Masa infeksi dapat dibagi ke dalam 2 fase:
  1. Fase akut atau prodromal (0 – 5 hari)
  2. Fase erupsi (sekitar 1– 3 hari setelah timbul demam)

Masa infeksi (2 fase) :

  1. Fase akut atau prodromal (0 – 5 hari)
  • Demam
  • Sakit kepala hebat
  • Limfadenopati (pembengkakan kelenjar getah bening)
  • Nyeri punggung
  • Nyeri otot
  • Kelelahan yang terus menerus
  • Dapat terjadi gejala pernapasan (misalnya sakit tenggorokan, hidung tersumbat, atau batuk)
  1. Fase erupsi (sekitar 1– 3 hari setelah timbul demam)
  • Berupa muncul nyaruam atau lesi pada kulit (Lesi kenyal, dalam, berbatas tegas, dan sering mengalami umbilikasi /menyerupai titik di atas lesi)
  • Perubahan lesi berlangsung melalui stadium yaitu makula, papula, vesikel, pustula hingga krusta lalu rontok.
  • Biasanya perlu waktu hingga 3minggu sampai lesi menghilang dan rontok (memasuki fase penyembuhan)

Mpox dapat menyebar melalui kontak langsung kulit ke kulit/ membran mukosa termasuk saat berhubungan seks baik saat berciuman, sentuhan, seks oral, atau penetrasi dengan seseorang yang memiliki gejala.

Ruam pada alat kelamin dan mulut → berkontribusi terhadap penularan selama kontak seksual (Hindari melakukan kontak dengan siapa pun yang memiliki gejala)

Penularan juga dapat terjadi melalui plasenta dari ibu ke janin (menyebabkan mpox bawaan) atau kontak erat selama dan setelah kelahiran. (Penularan melalui cairan ketuban, ASI atau darah belum diketahui pasti)

Sumber Gambar : dikutip dari WHO, 11 Januari 2023

Lesi Oral , Sumber Gambar: dikutip dari Thornhill JP, et al (2022)

Source: Atlas of mpox lesions: a tool for clinical researchers, 28 April 2023 (WHO)

Kesimpulan

  • Saat ini 2023, Kembali ditemukan beberapa kasus terkonfirmasi mpox di Indonesia
  • Penularan dapat terjadi melalui kontak langsung, Kontak tidak langsung, dan Kontak erat dalam waktu lama
  • Gambaran klinis semakin berkembang sehingga memerlukan anamnesis yang mendalam dan pemeriksaan PCR untuk menegakkan diagnosis
 
 
Sumber : dr. Ni Luh Putu Pitawati, Sp.DVE
                 ( Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin – RSPI Sulianti Saroso)

Tinggalkan Balasan

Your email address will not be published.

You may use these <abbr title="HyperText Markup Language">HTML</abbr> tags and attributes: <a href="" title=""> <abbr title=""> <acronym title=""> <b> <blockquote cite=""> <cite> <code> <del datetime=""> <em> <i> <q cite=""> <s> <strike> <strong>

*

Chat Me!
× Ada Yang Bisa Kami Bantu?